Informasi Tentang Ovulasi dan Menstruasi
4 Fase Yang Terjadi Dalam Siklus Menstruasi - Wanita melepaskan satu sel telur matang dari salah satu ovariumnya setiap bulan. Apabila tidak terjadi fertilisasi, maka akan terjadi pendarahan yang disertai luruhnya sel telur dan lapisan endometrium. Pandarahan ini disebut menstruasi. Menstruasi adalah pendarahan yang bersifat periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium.
Dikatakan periodik karena lamanya haid berkisar antara 3 – 5 hari atau dengan variasi jika berlangsung 1 – 2 hari disebut hipomenorhhoe, 3 -5 hari disebut sebagai eumenorrhoe dan jika 7 – 8 hari disebut hipermenorrhoe. Dikatakan siklik karena berlangsung secara teratur dalam satu bulan mulai dari hari pertama haid yang lalu sampai hari pertama haid pada bulan berikutnya. Siklus haid yang normal adalah 24-32 hari. Jika kurang dari 24 hari disebut polymenorrhoe, 24-32 hari disebut eumenorrhoe dan lebih dari 32 hari disebut oligomenorrhoe.
Deskuamasi endometrium adalah lepasnya sebagian lapisan endometrium dan keluar bersama darah menstruasi. Endometrium tersusun atas 3 lapisan yaitu : zona compacta, zona spiongosa, dan zona basalis. Pada saat menstruasi yang mengalami proses deskuamasi adalah seluruh zona compacta, dan sebagian zona spiongosa.
Adapun komposisi darah menstruasi adalah :
- Darah
- Jaringan endometrium yang mengalami deskuamasi
- Sekret cevix uteri
- Sekret endometrium
- Enzim fibrinolisin. Adanya enzim ini menyebabkan darah menstruasi tidak dapt membeku
- Sel-sel epitel vagina yang mengalami deskuamasi
Tahapan Siklus Menstruasi (Sumber Campbell) |
1. Fase menstruasi
Fase ini terjadi jika sel telur (ovum) tidak di buahi oleh sperma. Pada saat itu korpus luteum luruh sehingga produksi estrogen dan progesteron terhenti. sehingga kadar kedua hormon tersebut di dalam darah menurun. Akibatnya sel telur yang tertanam pada endometrium menjadi lepas bersamaan dengan robeknya endometrium.
2. Fase Pra-Ovulasi
Pada fase pra-ovulasi, hipotalamus menghasilkan hormon gonatropin merangsang pembentukkan folikel yang mengelilingi oosit primer hingga matang. Ovum matang yang diselubungi folikel disebut folikel de graaf. Folikel de graaf kemudian menghasilkan estrogen yang merangsang pembentukkan endometrium. Estrogen yang mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir bersifat basa. Lendir itu akan menetralkan sifat basa dalam serviks sehingga sperma mampu hidup di dalamnya.
3. Fase Ovulasi
Ovulasi adalah lepasnya sel telur dari ovarium. Ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.
4. Fase Pasca-Ovulasi
Ditandai dengan korpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi korpus albicans Hal ini menyebabkan produksi progesteron turun. Progesteron berfungsi mencegah kontraksi uterus. Dan dengan rendahnya kadar progesteron dalam darah akan menyebabkan uterus berkontraksi. Kontraksi uterus menyebabkan dinding endometrium luruh. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
Sistem hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
- Gn-RH (Gonadotropin Releasing Hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH dan LH
- PIH (Prolactine Inhibiting Hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin