Pentingnya Memahami Fungsi Leukosit atau Sel Darah Putih
Leukosit - Sel Darah Putih - Sel darah putih, jumlahnya jauh lebih kurang dari pada sel-sel darah merah, dan rasio antara kedua tipe tersebut kira-kira 1 : 700. Sebenarnya ada lima tipe sel darah putih yang berbeda terdapat dalam darah yang sedang beredar. Perhatikan bentuk-bentuk sel darah putih pada gambar dibawah ini (Campbel dkk, 2011).
Semuanya mempunyai nukleus. Ukurannya berkisar dari limfosit yang tidak jauh lebih besar (10 µm) daripada sel darah merah, sampai monosit-monosit yang mungkin tiga kali lebih besar (25 µm). Bentuk sel darah putih sangat bervariasi, terutama, bila sel-sel ini sedang melalui kapiler-kapiler.Secara umum leukosit mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Menghancurkan kuman penyakit dan zat asing secara fagositosis.
- Mengangkut lemak dan menghasilkan histamin. Histamin merupakan zat yang berperan dalam timbulnya alergi.
- Melumpuhkan kuman penyakit yang berda diluar darah. Caranya dengan menembus keluar dinding pembuluh kapiler dan masuk ke dalam jaringan yang menyimpoan zat asing tersebut. Kemampuan leukosit seperti ini disebut diapedesis.
Sel darah putih dibuat di dalam sumsum tulang, limfe, dan kelenjar limfe. Sel darah putih terdiri atas agranulosit dan granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler, sedangkan granulosit bila plasmanya bergranuler.
Tabel perbandingan bentuk-bentuk sel leukosit
Leukosit |
Keterangan |
|
Bergranula |
Basofil |
Setiap mm3 darah mengandung 20 – 50 butir Plasma bersifat basa dan terdapat bintik-bintik biru yang mengandung
histamin Bersifat fagosit |
Eosinofil |
Tiap mm3 darah mengandung 100 – 400 butir Plasma bersifat asam dan terdapat bintik-bintik biru Bersifat fagosit |
|
Neutrofil |
Tiap mm3 darah mengandung 3.000 – 7.000 butir Plasma bersifat netral dan terdapat bintik-bintik Bersifat fagosit |
|
Tidak Bergranula |
Limfosit |
Tiap mm3 darah mengandung 1.500 – 3.000 butir Darah bergerak bebas, dapat membentuk zat antibodi |
Monosit |
Tiap mm3 darah mengandung 100- 700 butir. Dapat bergerak cepat Monosit dapat membesar dan berkembang menjadi makrofag. Makrofag merupakan
sel fagosit terbesar dan berumur panjang |
Granulasit dan monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap kuman-kuman penyakit. Dengan kemampuannya sebagai fagosit mereka memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah. Pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. Dengan kekuatan gerakan amuboidnya dapat bergerak bebas di seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini ia dapat:
- Mengepung daerah yang terkena infeksi
- Menangkap kuman-kuman penyakit hidup
- Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran.
Granulosit juga mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan, dan membuangnya. Dengan cara ini jaringan yang rusak atau terluka dapat dibuang dan memungkinkan untuk penyembuhan. Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, yaitu peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatan sel darah putih tersebut tidak berhasil dengan baik, maka dapat terbentuk nanah.
Nanah merupakan cairan berwarna kuning keputih- putihan atau juga bisa berwarna kuning kecoklatan yang biasanya keluar dari luka. Ketika nanah terlihat pada luka maupun kulit, ini menunjukkan bahwa daerah yang mengeluarkan nanah pada tubuh telah terinfeksi. Nanah terdiri dari sejumlah protein serta sel mati yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh. Sistem pertahanan tubuh yang dimaksud adalah sel darah putih (leukosit) tipe Nuetrophils, sel darah putih ini diproduksi oleh sum – sum tulang dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui darah. Umur neutrofil relatif pendek. Meskipun pada seorang yang sehat, neutrofil mati dalam beberapa hari.
Limfosit-limfosit biasanya tak melakukan endositosis, yang mereka lakukan ialah memerangi penyakit dengan ikut serta dalam pembentukan antibodi. Antibodi adalah protein-protein yang dihasilkan bilamana makromolekul asing masuk dalam badan. Molekul asing yang demikian disebut antigen. Protein asing, polisakarida, dan molekul asam nukleat yang semuanya dapat bekerja sebagai antigen. Hubungan antara antigen dan antibodi sangat khas. Setiap antigen merangsang produksi molekul-molekul antibodi yang secara langsung mampu bersatu dengan antigen itu, dan biasanya tidak dengan lainnya. Bila antigen dan antibodi bergabung, kompleks yang dihasilkan mempunyai sifat yang berbeda dengan komponen-komponennya sendiri. Misalnya, kompleks itu dapat keluar dari larutan dan lebih mudah ditelan oleh sel-sel endosit.
Parasit yang menyerang, seperti bakteri atau virus, pada permukaannya terdapat makromolekul-makromolekul yang merupakan benda asing dan karena itu bersifat antigenik. Kemampuan membuat antibodi terhadap antigen-antigen ini, sehingga menginaktifkannya, merupakan suatu senjata yang penting terhadap serangan organisme-organisme penyakit, hal ini disebut sebagai imunitas.
Secara normal presentase eosinofil dan basofil dalam darah sangat rendah. Fungsinya belum secara penuh diketahui, meskipun ada bukti bahwa masing-masing memainkan peran dalam memerangi penyakit. Jumlah eosinofil naik dengan mencolok dalam penyakit tertentu, terutama penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit. Selama terkena infeksi jumlah basofil juga meningkat. Bila basofil meninggalkan darah, meraka berubah menjadi sel-sel mati. Sel –sel mati di tempat terjadinya infeksi melepaskan histamin, yang akan meningkatkan aliran darah di daerah tersebut. Sel-sel mati juga memainkan peranan dalam beberapa alergi terhadap sengatan serangga.