Memahami Struktur Alat Reproduksi Pria dan Fungsinya
Struktur Alat Reproduksi Pria dan Fungsinya - Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi bagian luar dan organ reproduksi bagian dalam.
A. Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar yakni organ reproduksi pada pria yang letaknya dibagian luar dan dapat diamati secara langsung. Organ reproduksii luar terdiri atas:
1. Penis.
Penis berfungsi sebagai alat untuk memasukkan sel sperma kedalam alat reproduksi wanita. Penis tersusun atas yang jaringan otot yang banyak mengandung saraf dan pembuluh darah.
2. Skrotum.
Skrotum berfungsi mengatur suhu testis agar sesuai dengan kehidupan sel sperma. Skrotum merupakan pelindung testis yang menggantung pada bagian dasar penis. Skrotum akan mengendur seiring dengan meningkatnya suhu testis yang dibantu oleh otot dartos dan testis akan mengerut seiring dengan menurunnya suhu testis dibantu otot kremaster. Perhatikan gambar struktur organ reproduksi pria dibawah ini (Sumber, Campbell 2009).
B. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung. Organ reproduksi dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi dan kelenjar reproduksi.
a. Testis
Testis berfungsi sebagai tempat penghasil sperma dan hormon testosteron. Testis berjumlah sepasang. Testis terdiri atas saluran tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus berfungsi sebagi tempat pembentukkan seprma. Bagian epidermis testis terdapat sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi bagi sel sperma. Bagian dinding testis terdapat sel selitan (sel Laydig) yang mengelilingi tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan hormon androgen lainnya.. Hormon testosteron berfungsi mengatur perkembangan fungsi alat kelamin pria dan mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder.
b. Saluran Reproduksi
Saluran reproduksi pria terdiri atas:
- Epididimis : Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan seprma dan penyimpanan sperma sementara. Epididimis berbentuk seperti koma yang terletak disebelah testis. Setiap dua epididimis terdapat duktus epididimis yang berfungsi sebagai penyelesaian proses pematangan sel sperma dan tempat penyimpanan sampai ejakulasi. Selama ejakulasi, otot polos yang melingkari epididimis berkontraksi mendorong sperma matang menuju ke duktus deferen (vas deferen).
- Duktus Deveren (Vas deferen) : Vas deferen berfungsi sebagai saluran yang berbentuk tabung yang dilewati sperma meninggalkan epididimis ke kantong sperma (vesikula seminalis).
- Saluran ejakulasi : Saluran ejakulasi berfungsi sebagai tempat yang dilewari atau menyalurkan sperma matang dari vesikula seminalis ke uretra. Saluran ejakulasi merupakan tabung pendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.
- Uretra : Uretra merupakan saluran kelamin dari vesikula seminalis dan saluran urin dari kakandungg kemih.
c. Kelenjar Reproduksi
Kelenjar reproduksi pria terdiri atas:
- Kelenjar Prostat : Kelenjar prostat berfungsi mengekskresikan cairan untuk menambah pergerakan dan keberlangsungan hidup sperma. Cairan ini berwarna putih susu, sedikit asam, cairan ini sering disebut cairan semen yang diekskresikan kedalam uretra melalui beberapa saluran kecil.
- Vesikula Seminalis : Vesikula Seminalis berfungsi mengekskresikan : Cairan alkali berfungsi menetralkan asam didalam vagina yang diekskresikan ke vas deveren; Fruktosa berfungsi menghasilkan energi bagi sperma
- Prostalglandin berfungsi menambah daya tahan hidup sperma dan merangsang kontraksi rahim wanita untuk membantu sperma masuk kedalam rahim.
- Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) : Kelenjar cowper berfungsi mengekskresikan cairan alkali kedalam uretra spons dengan tujuan untuk menetralkan keasaman air seni pada uretra sebelum terjadi ejakulasi.